AI vs Desainer Grafis (Nasti Projects) |
Perkembangan teknologi digital telah mengharuskan seorang desainer grafis untuk berdamai dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), salah satunya menggabungkan keduanya agar dapat membaut hasil desain menjadi lebih keren dan kreatif. Meskipun kadang AI disebut sebagai penghancur kreatifitas, tapi nyatanya kreatifitas seseorang justru bisa dikembangkan menggunakan AI.
Loh kok bisa gitu? Iya, jika seorang desainer grafis menyambut AI sebagai pesaing dan penghancur karier, maka teknologi itu akan menjelma tanpa sadar seperti itu. Tetapi jika di pandang sebagai tantangan yang bisa diajak kolaborasi, maka akan kehadiran AI akan menjadi lebih bermanfaat. Makanya semua itu tergantung mindset!
Jika tidak percaya, coba kau simak enam cara menggabungkan AI dalam desain grafis berikut.
1. Automatisasi Tugas Repetitif
Asal kalian tau, AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang membosankan dan repetitif dalam desain grafis. Misalnya, kau dapat menggunakan AI untuk menghasilkan varian warna dari suatu desain, mengatur tata letak, atau mengoptimalkan gambar untuk berbagai platform.
Kalau menggunakan AI untuk kebutuhan ini, kau kan dapat menghemat waktu dan energi yang dapat digunakan untuk aspek kreatif dari desain. Makanya, coba deh dari sekarang untuk memanfaatkanya kalau belum menyentuh AI sama sekali.
2. Bisa Menjadi Pencocokan Warna yang Ideal
Kemudian, kau tau kan kalau warna yang sempurna itu kunci untuk desain grafis yang menarik. Nah, AI dapat menganalisis gambar dan menentukan palet warna yang paling cocok.
Beberapa alat desain AI bahkan bisa mengunggah gambar referensi dan mendapatkan palet warna yang serupa. Hal ini memudahkan seorang desainer grafis dalam menciptakan desain yang seimbang secara visual.
3. Generasi Konten Visual
Lebih keren lagi, AI juga dapat digunakan untuk menghasilkan konten visual, seperti ilustrasi, grafik, atau bahkan gambar berdasarkan teks. Dengan alat seperti GANs (Generative Adversarial Networks), kau dapat membuat elemen-elemen visual yang sesuai dengan project yang sedang dikerjakan.
4. Teman Analisis Data Visual
Kemampuan AI untuk menganalisis data visual jadi aset berharga dalam desain infografis. Kau bisa menggunakan AI untuk mengidentifikasi tren atau pola dalam data dan menggambarkannya dengan cara yang mudah dipahami oleh audiens.
5. Personalisasi Konten
Menggunakan AI, kau dapat mempersonalisasi konten desain grafis untuk audiens yang berbeda. Misalnya, menghasilkan iklan yang disesuaikan dengan preferensi pengguna berdasarkan data mereka.
6. Pengecekan Kesalahan
Tau dong kalau menghindari kesalahan adalah bagian penting dari desain grafis. Nah, AI dapat digunakan untuk memeriksa kesalahan dalam desain, seperti ketidakcocokan warna, kontras yang buruk, atau ketidaksesuaian dengan panduan merek.
Enam cara itulah yang bisa dilakukan AI untuk membantu seorang desainer grafis. Jadi dari sekarang jangan alergi lagi dengan AI, tetapi bertemanlah untuk meningkatkan kemampuan serta kreatifitas.
0 Komentar